Sumenep, InfoPublik -
Rokat Tasek atau petik laut sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Sumenep
terhadap karunia Allah SWT di sektor kelautan, karena Kabupaten Sumenep
dikaruniai potensi maritim luar biasa yang tiada habisnya.
“Pelaksanaan Rokat Tasek untuk menjaga dan
melestarikan kearifan lokal masyarakat yang merupakan tradisi ratusan tahun
silam dengan memadukan antara kebudayaan lokal dan nuansa Islam,” kata Wakil
Bupati Sumenep Achmad Fauzi, SH, pada Festival Nelayan dan Rokat Tasek, di
Pelabuhan Perikanan Kecamatan Pasongsongan, Minggu (24/11/2019).
Ia menyatakan, kegiatan ini menyadarkan masyarakat
khususnya para nelayan, bahwa potensi maritim Sumenep sangat luar biasa, yang
harus dijadikan motivasi untuk berinovasi di bidang perikanan, dalam rangka
mengangkat harkat dan martabat para nelayan di daerah.
“Kabupaten Sumenep dengan 126 pulau, 170 desa
pesisir, luas perairan mencapai 50.000 kilometer persegi, dan panjang garis
pantai mencapai 577 kilometer, jumlah produksi hasil perikanan di tahun 2018
sebesar 709.603 ton,” katanya.
Wabup Achmad Fauzi berharap, Rokat Tasek dan
Festival Nelayan dijadikan investasi wisata, sehingga pihak terkait harus
mengemas dengan baik di masa mendatang. Untuk itu membutuhkan dukungan semua
pihak, agar event seperti ini bisa sukses dan menjadi kalender wisata.
“Manakala kemasan pelaksanaannya menarik dan luar
biasa, tentu saja masyarakat Sumenep dan luar daerah selalu menantikan
penyelenggaraan rokat tasek dan festival nelayan ini,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, serangkaian acara mewarnai
rokat tasek dan festival nelayan, di antaranya Khotmil Qur’an, Macopat, musik
tongtong (ul-daul).
Serta tari-tarian tradisional khas Sumenep, seperti
Tari Kolosal Potre Paseser, Topeng, Sandur dan Saronen. Termasuk berbagai lomba
antara lain lomba hias perahu nelayan, lomba miniatur perahu dan kuliner.
Puncak rokat tasek dan festival nelayan yakni
menabur bibit ikan ke laut yang dilakukan oleh Wabup Achmad Fauzi, Forkopimda
Sumenep, pejabat Kementerian Pendidikan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh.
"Pelepasan 2.000 benih ikan kakap ke laut itu,
sebagai upaya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya bahwa sangat
penting melestarikan laut dan menjaga lautan dari pencemaran, karena laut yang
baik berdampak pada hasil tangkapan ikan yang baik pula,” katanya.
Di acara rokat tasek dan festival nelayan itu, Dinas
Perikanan Kabupaten Sumenep menyerahkan batuan dan sejumlah bantuan sosial bagi
nelayan dan anak yatim. (Yasik/Fer/toeb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar