INDUSTRY.co.id - Madura, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono bersama Direktur Produksi PT. Garam Hartono, Direktur Pengembangan Edo Hariandja dan mitra-mitra PT Garam mengawali panen raya garam di lapangan pergaraman Sumenep, Madura, Jawa Timur (20/7/2018) kemarin.
Bulan Juli hingga awal September
merupakan masa-masa panen di lahan-lahan garam Indonesia yang umumnya masih
tergantung cuaca. Demikian pula dengan lahan pergaraman Sumenep.
Kabupaten yang berada di ujung Madura
ini telah menjadi lumbung garam Indonesia sejak zaman Belanda kini mulai
beralih dari metode konvensional dengan melakukan berbagai inovasi salah
satunya dengan mitra kerja PT.Anta Tirta Karisma.
Kerja sama PT.Garam dengan PT. Anta
Tirta Karisma berupa pembangunan prisma, yang diujicoba pada lahan seluas 200
hektar (Ha). Ujicoba ini berlangsung hampir setahun, selama ini metode prisma
ini telah terbukti efektif meminimalkan ketergantungan petani garam terhadap cuaca.
“Pada musim hujan petani beralih dari
garam ke kangkung, garam yang dilepas ke pasar adalah garam yang sudah disimpan
dalam gudang-gudang hasil panen garam pada musim kemarau. Pada musim kemarau
petani kembali memanen garam. Siklus ini sudah berjalan bertahun-tahun. Tapi
dengan inovasi dari PT.Anta Tirta Karisma (ATK), diharapkan produksi garam
tetap stabil, tidak terkendala cuaca, jadi harga garam bisa lebih
terkontrol," ujar Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Agung
Kuswandono.
Inovasi yang dilakukan PT.Garam tidak
hanya dari sistem tunnel and prism, PT.Garam
juga mengembangkan mekanisasi yakni penggunaan hand traktor yang
dikembangkan mandiri oleh PT.Garam.
“Saat ini kita punya 2 purwarupa
(prototype) yang akan digunakan tanggal 27 Agustus mendatang. Modelnya
menyerupai traktor tangan untuk sawah, tapi bagian bawahnya menggunakan karet
lembut agar tidak merusak meja garam yang sekarang dibuat dengan geo membrane.
Satu meja garam nanti bisa dikerjakan oleh satu orang dengan satu traktor, jadi
lebih cepat, jauh lebih cepat dan lebih produktif," Kata Direktur Produksi
PT.Garam, Hartono.
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT
Garam Edo Hariandja menambahkan bahwa traktor ini merupakan pengembangan
mandiri PT.Garam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar