Di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan hampir setiap
rumah memiliki usaha ukir. Aktivitas mengukir kayu atau proses pembuatan mebel
dapat dijumpai di rumah-rumah warga di desa ini. Hal ini tentu disebabkan
mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengrajin mebel ukir, profesi turun
temurun yang sampai saat ini masih lestari.
Tidak hanya itu, seni ukir di desa ini juga sudah
bersaing di kancah nasional bahkan internasional, sehingga desa ini terkenal
sebagai sentra ukir, menyaingi Jepara. Regenerasi dari pengrajin ukir Karduluk
juga masih terjaga. Anak-anak yang masih berada di bangku tingkat dasar sudah
bisa mengukir.
Dan, saking mengentalnya kebiasaan ini, para pengrajin
terkadang sampai tidak perlu menggunakan pola dalam mengukir. Namun, banyaknya
para pengrajin di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan ini juga menjadi daya tarik
orang luar Karduluk yang juga ingin membangun usaha mebel atau seni ukir.
Seperti yang dikatakan salah seorang pengrajin,
Helmi (45), bahwa memang ada orang yang awalnya menjadi pekerja lalu
menduplikat seni ukir di Karduluk. Lantas, saat sudah mahir mereka membangun
usaha ukir sendiri. Bahkan ada juga yang menduplikat atau meniru karya ukir ini
dengan menyamar menjadi konsumen. “Jadi, hasil ukir yang di pasaran dan berasal
dari Madura, pasti berciri khas ukir Karduluk,” tutur warga Dusun Topoar ini.
“Di Madura, memang saat ini seni ukir tidak hanya
berpusat di Kaduluk, di desa dan kecamatan lain juga ada. Tetapi pengrajinnya
rata-rata dari Karduluk,” sambungnya.
Helmi juga menuturkan, kelebihan ukir Karduluk
selain memiliki pahatan yang elok dan enak dipandang, ciri khas ukir Karduluk
juga memiliki sisi unik. Yakni, orang non pribumi Karduluk tidak bisa meniru
dan bisa melahirkan karya setara orang pribumi.
“Memang banyak orang luar Sumenep yang berusaha
meniru dan mengusasi tehnik ukir kayu Karduluk, tapi tidak bisa. Maksudnya
tidak bisa sebaik dan sehalus bikinan tangan orang Karduluk,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, kata pria yang sudah puluhan tahun
menjadi pengrajin ukir ini, sebagian besar konsumen masih fanatik dan hanya mau
membeli mebel yang asli berasal dari Karduluk. “Di pasar online itu banyak
dipasarkan mebel Karduluk, tapi yang laris yang dijual oleh masyarakat Karduluk
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar