Siapa yang tidak kenal dengan durian? Buah yang
dikenal melalui aromanya yang menyengat dan bentuknya yang penuh dengan
duri-duri, semua orang pasti mengenal buah ini. Namun apakah buah ini bisa
dibuat dengan tangan? Mungkin terlalu sulit untuk merealisasikannya.
Keranjang durian adalah sebutan untuk keranjang yang
bentuknya menyerupai bentuk buah durian. Ini adalah salah satu bentuk hasil
kerajinan berbahan dasar daun lontar yang berasal dari kota Sumenep tepatnya di
daerah Batang-Batang. Teknik yang digunakan untuk membuatnya sangat unik, berbeda
dengan teknik anyaman pada umumnya.
Awalnya keranjang durian ini banyak digunakan oleh
masyarakat Sumenep khususnya Batang-batang untuk keperluan hajatan. Fungsinya
sebagai wadah jajanan/nasi yang biasa diberikan dalam acara-acara
desa/keagamaan. Namun seiring dengan populernya keranjang ini di mata
orang-orang diuar Sumenep, maka permintaan dan peminat keranjang durian semakin
meningkat. Karena bentuknya yang unik
tidak sedikit pula yang menggunakannya sebagai hiasan ruangan.
Dalam satu hari seorang pengrajin bisa menghasilkan
minimal 4 keranjang. Mengingat bahan baku (daun lontar) yang banyak tersedia di
daerah Sumenep begitu melimpah, maka keranjang durian menjadi benda komersial
bagi sebagian masyarakat Kota Sumenep.
Faktor cuaca juga memengaruhi proses pembuatan
keranjang ini, karena daun lontar harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum
akhirnya dibuat keranjang. Dalam penjemurannya daun lontar terlebih dahulu
diberi pewarna sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk lebih
menambah kesan keindahan pada keranjang
durian itu sendiri.
Secara struktur keranjang durian ini terdiri dari
tiga bagian yaitu : bagian dasar keranjang, bagian tengah dan bagian tutup
keranjang. Masing-masing bagian tersebut memiliki model yang berbeda-beda
sehingga bentuk keranjang durian tidak terlihat kaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar