Selasa, 07 April 2020

KUDAPAN KHAS SUMENEP


Kudapan satu ini hampir mirip dengan dadar gulung cuma isiannya saja yang berbeda, isian dari Mento terdiri dari ayam, wortel dan pepaya muda yang dioseng dengan bumbu khusus. Jadi rasanya gurih, apalagi penyajiannya dengan disiram santan diatasnya.

Dulu, kudapan Mento ini hanya ada di dalam Keraton sebagai salah satu hidangan pembuka untuk para tamu keraton dan Mento ini adalah hidangan paling istimewa yang dihidangkan untuk tamu yang juga istimewa. Namun, kini kudapan yang terbuat dari tepung tapioka ini bisa dinikmati siapa pun terutama di bulan Ramadhan. Meski ini adalah kudapan tapi juga bisa mengenyangkan, karena isinya yang padat. Jadi, cocok untuk yang lagi diet.


Gettas adalah jajanan atau kudapan yang terbuat dari tepung ketan dengan campuran parutan kelapa yang digoreng, kemudian dibaluri campuran gula merah dan gula pasir juga air garam. Air garam itu selain untuk penyempurna rasa juga sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Allah atas hasil panen garam mereka yang melimpah juga bagus. Makanya kudapan satu ini hanya bisa didapatkan tiga kali dalam setahun, yakni pada pesta upacara nyadar. Karena kudapan ini adalah kudapan yang wajib ada dalam tradisi nyadar.

Nyadar adalah upacara sebagai salah satu bentuk penghargaan warga Pinggir Papas terhadap leluhur mereka yang bernama Pangeran Anggosuto yang telah berjasa memberikan banyak pengetahuan mengenai teknik pembuatan garam. Sampai saat ini upacara nyadar ini dilaksanakan di pemakaman pangeran AnggosutoUpacara nyadar sendiri biasanya diadakan pada bulan Juli (nyadar pertama), Agustus (nyadar ke dua), September (nyadar ketiga) dan diadakan di desa kebundadap barat kecamatan Saronggi. Jadi, sudah tahu kan kapan dan harus ke mana bila ingin mencicipi kudapan manis dan gurih ini.


Olet ini jajanan yang hampir mirip dengan lupis, tapi Olet terbuat dari singkong yang dihaluskan dan dipadatkan dan diberi taburan ketan hitam di atasnya. Jajanan ini berasal dari wilayah kecamatan Lenteng, Sumenep. Penyajiannya bisa dengan di iris atau di potong-potong, ditaburi parutan kelapa dan disiram dengan tangguli. Tangguli adalah gula aren yang belum jadi.

Rasanya manis, gurih dan kenyal. Manisnya berbeda karena masih ada aroma dan sensasi aren yang kuat. Harganya sangat meriah, kita bisa membelinya mulai dari harga seribu rupiah saja, sesuai yang kita mau sih, ya mau beli berapa pun. Namun, sekarang jajanan ini sulit ditemukan meski di daerah asalnya, kecuali pada hari Minggu di pasar Lenteng dan itu hanya sampai jam 10 pagi. Selain hari itu agak sulit untuk mendapatkan jajanan ini, makanya jajanan ini termasuk jajanan yang sudah langka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar